
Tata Cara Shalat Jenazah Lengkap
Tata cara shalat jenazah tergolong cukup berbeda dengan tata cara pelaksanaan shalat yang lainnya. Di mana, shalat ini adalah shalat yang dilaksanakan saat ada seorang muslim yang telah meninggal dunia.
Adapun hukum melaksanakannya adalah fardhu kifayah. Apa itu
fardhu kifayah? Jadi, fardhu kifayah ini adalah hukum yang jatuh kepada semua
orang. Jika di sebuah tempat ada yang meninggal, maka harus ada yang
menshalatinya.
Apabila ada 1 yang bersedia, maka gugurlah dosa seluruh
masyarakat setempat. Namun jika tidak ada satupun yang bersedia
menshalatkannya, maka semua masyarakatnya mendapatkan dosa.
Meskipun sebenarnya, Rasulullah sendiri pernah tidak mau
menshalatkan jenazah laki –laki yang mempunyai hutang. Hal ini sebagaimana
dalam hadits riwayat Bukhari Muslim,
'Saat ada seorang laki-laki yang meninggal dalam keadaan
meninggalkan hutang, dan disampaikan berita tersebut kepada Rasulullah, maka
Rasulullah bertanya, 'apakah ia mempunyai harta untuk membayar hutang tersebut?
Apabila dikatakan bahwa mayat tersebut mempunyai harta dan
meninggalkan harta untuk membayar hutang tersebut, Rasulullah akan
menshalatkannya, namun ternyata jika sebaliknya, Rasulullah tidak mau
menshalatkan nya dan berkata, 'Shalatkanlah temanmu ini'.
Tindakan Rasulullah adalah untuk memberikan sanksi sosial
kepada kita. Dan sebagai pengingat, bahwa jangan sampai kita meninggal dalam
keadaan meninggalkan hutang.
Karena fardhu kifayah, maka tidak ada dosa pada siapapun
yang tidak ikut melaksanakan shalat jenazah jika sudah ada orang lain yang
melaksanakannya.
Tata Cara Shalat Jenazah

Bagaimana tata cara shalat jenazah? Bagi Anda yang pernah
sekolah di pesantren, atau sekolah di madrasah, tentu tahu bagaimana tata cara
shalat jenazah ya.
Memang, di sekolah umum juga ada materi yang membahas tata
cara shalat jenazah ini, namun tentu pembahasannya tidak akan sedetail
pelajaran di pesantren atau madrasah. Di mana, jika di sekolah umum, pelajaran
ini akan dibahas secara global, dan kadang-kadang tanpa praktek.
Berbeda halnya dengan yang dipelajari di pesantren dan di
madrasah. Bahkan, kita juga tidak bisa memungkiri, bahwa masih banyak
masyarakat yang belum tahu bagaimana tata cara shalat jenazah.
Bagi Anda yang penasaran, berikut adalah tata cara
pelaksanaan shalat jenazah yang meski Anda tahu. Tata cara, bacaan,
hingga gerakan shalat jenazah tidak begitu berbeda dengan shalat yang lain.
Agar mengetahui perbedaannya, simak penjelasannya di bawah.
1. Niat
Tata cara yang pertama adalah niat. Bagaimanapun, niat
adalah hal terpenting dalam melakukan sesuatu. Termasuk ketika melaksanakan
shalat jenazah. Untuk masalah niat ini ada beberapa pendapat ya.
Ada yang dilisankan dan ada yang hanya dalam hati. Jika
Anda ingin melaksanakannya, maka Anda bisa membaca niat,
"Aku berniat melaksanakan shalat mayat empat takbir,
fardhu kifayah, karena Allah ta'ala.'
2. Takbir pertama
Kemudian, ketika imam sudah takbir pertama, Anda bisa
mengikutinya. Lakukan takbiratul ihram seperti shalat biasa. Yakni dengan
mengangkat tangan lalu melipatnya. Kemudian, bacalah al-Fatihah.
3. Takbir kedua
Tata cara shalat jenazah selanjutnya adalah dengan
mengangkat tangan lagi untuk takbir yang kedua, lalu lipat lagi.
Kemudian bacalah shalawat kepada Nabi Muhammad dan Nabi
Ibrahim. Adapun shalawat yang dianggap paling afdhal adalah shalawat yang kerap
kita pakai ketiga duduk tasyahud akhir. Yaitu,
Allȃhumma shalli 'alȃ muḥammad wa 'alȃ ȃli muḥammad. Kamȃ
shallaita 'alȃ ibrȃhim wa 'alȃ ȃli ibrȃhim, Innaka ḥamīd al-majīd. Allȃhumma
bȃrik 'alȃ muḥammad wa 'alȃ ȃli muḥammad, kamȃ bȃrakta 'alȃ ibrȃhim wa 'alȃ ȃli
ibrȃhim, innaka ḥamīd al-majīd.
Yang berarti, Duhai Allah, berikanlah rahmat Mu kepada
Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau telah berikan rahmat kepada Nabi
Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya, Engkaulah yang Maha Terpuji lagi Maha
Mulia.
Duhai Allah, berikanlah rahmat Mu kepada Muhammad dan
keluarganya, sebagaimana Engkau telah berikan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan
keluarganya. Sesungguhnya, Engkaulah yang Maha Terpuji lagi Maha Mulia.
4. Takbir ke tiga
Yang selanjutnya adalah takbir ketiga. Takbir lagi, dan
lakukan seperti takbir pertama dan kedua. Hanya saja, doa yang meski Anda
bacakan berbeda ya.
Pada takbir yang ketiga ini, Anda bisa membacakan doa untuk
jenazah agar diampuni segala dosanya oleh Allah. Adapun doa yang bisa Anda
bacakan adalah,
Allȃhummaghfirlahu, warḥamhu wa'ȃfihi wa'fu'anhu, wa akrim
nuzulahu wawassi' madkhalahu waghsilhu bi al-mȃi wa al-salji wa al-barad.
Wa nȃqihi min al-khatayȃya kamȃ yu naqqatstaub al-abyad min
al-danas wa abdilhu dȃran min khairan min dȃrih, wa ahlan khairan min ahlih, wa
zaujan khairan min zaujihi, wa adkhilhu jannata wa a'idzdzu min 'adzȃbin qabri
min 'adzȃbin nȃr.
'Duhai Allah, ampunkanlah dan berilah rahmat kepadanya,
bebaskan dan maafkanlah ia. Luaskanlah kuburnya, dan mandikanlah ia dengan air,
salju, dan embun. Sucikanlah mayat ini dari kesalahan seperti dibersihkannya
kain putih dari kotoran.
Berikanlah kepadanya rumah yang jauh lebih baik daripada
rumahnya selama di dunia, dan berikanlah ia keluarga yang lebih baik daripada
keluarganya yang di dunia. Masukkanlah ia ke dalam surga, dan lingilah ia dari
siksa kubur dan azab neraka.
Bacaan tersebut jika jenazahnya adalah laki-laki. Jika
ternyata jenazah yang Anda shalati adalah wanita atau perempuan, maka Anda bisa
mengganti dhamir atau kata ganti orangnya menjadi 'ha'. Apabila jenazah
laki-laki menggunakan dhamir hu, maka gantilah dengan ha.
Misal, Allȃhumaghfirlahu untuk laki-laki, sementara untuk
yang wanita adalah allȃhummaghfirlaha.
5. Takbir keempat
Tata cara shalat jenazah selanjutnya
ialah takbir terakhir. Lakukan takbir terakhir, seperti takbir sebelumnya,
kemudian bacalah doa untuk jenazah tersebut. Doa ini bisa Anda temukan di dalam
kitabnya Imam Abu Dawud.
Allȃhumma lȃ tahrimnȃ, ajrahu wa lȃ taftinna ba'dahu,
waghfirlanȃ walahu. Yang berarti, Wahai Allah, janganlah Engkau haramkan kami
dari pahalanya, dan jangan coba kami sepeninggalnya. Ampunkanlah kami, dan
ampunkanlah ia.
Nah, sama halnya seperti yang poin nomor 4, bahwa doa ini
adalah jika jenazah adalah laki-laki. Sementara jika wanita, Anda bisa
mengganti dhamirnya lagi menjadi hu. Misal, Allȃhumma lȃ tahrimnȃ ajru untuk
laki-laki.
Dan untuk wanita adalah, Allȃhumma lahrimnȃ ajraha, dan
seterusnya.
6. Salam
Tata cara yang terakhir adalah dengan salam. Bacakanlah
salam, 'Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh' sembari menoleh ke kanan,
dan salam kedua., 'assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh' sembari menoleh
ke kiri.
Nah, dari tata cara shalat jenazah di atas, Anda bisa
melihat, bahwa perbedaan antara shalat jenazah dengan shalat yang lain terletak
pada bagian rukuk, sujud, I'tidal dan lain sebagainya. Di mana, dalam shalat
jenazah beberapa gerakan tersebut tidak digunakan.
Mulai sekarang, yuk mulai hafalkan dan pahami tata cara
shalat jenazah, dan lanjutkan juga dengan mempelajari cara mengurus,
memandikan, dan mengkafani jenazah ya.
Agar ketika orang tua ataupun saudara kita meninggal, kita
bisa menjadi garda terdepan pengurusannya. Semoga Allah mematikan kita dalam
keadaan iman.