Pembahasan Soal Mesin Hidrolik dan Pneumatik Pertemuan 5 - Unit Penggerak (Aktuator)
Unit Penggerak (Aktuator)
Unit penggerak ini berfungsi untuk menghasilkan gerak atau usaha yang merupakan hasil akhir atau output dari sistim pneumatik. Pemilihan jenis aktuator tentu saja disesuaikan dengan fungsi, beban dan tujuan penggunaan sistim pneumatik.
Motor pneumatik mengubah energi pneumatik (udara kempa) menjadi gerakan putar mekanik yang kontinyu. Motor pneumatik ini telah cukup berkembang dan penggunaanya telah cukup meluas.
Pertanyaan :
1. Jelaskan pengertian dan fungsi dari Aktuator serta sebutkan jenis jenis actuator?
1. Jelaskan fungsi dari motor Pneumatik dan cara kerja motor Pneumatik serta berikan contoh contoh dari motor Pneumatik?
Jawaban :
1. Aktuator adalah sebuah alat mekanis yang mengubah tenaga listrik maupun fluida menjadi kuantitas lain seperti kecepatan dan perangkat elektromagnetik sehingga mampu menghasilkan energi kinetik. Energi kinetik yang dihasilkan akan digunakan untuk menggerakkan atau mengontrol sebuah mekanisme atau sistem.
Fungsi Aktuator adalah sebagai penguat sinyal kontrol yang berasal dari kontroler menjadi sinyal baru agar daya semakin besar dan sesuai dengan daya yang dibutuhkan. Selain itu, fungsi Aktuator adalah sebagai penggerak atau pengontrol sebuah sistem pada peralatan mekanis.
Jenis-Jenis Aktuator :
- Aktuator Diafragma dan Pegas
- Aktuator Diafragma dan Pegas Bertekanan Tinggi
- Aktuator Piston Pneumatik
- Aktuator Motor Listrik
- Aktuator Elektro-hidrolik
2. Fungsi Dari Sistem Pneumatik
Sistem yang berhubungan dengan tekanan udara ini mempunyai berbagai fungsi atau kegunaan yang sangat penting, terutama dalam dunia mekanis atau industri. Fungsi sistem ini adalah:
- Mencekam benda kerja.
- Menggeser benda kerja.
- Mengatur posisi dari sebuah benda kerja.
- Mengatur arah dari suatu benda kerja.
Cara Kerja Pneumatik :
Udara disedot oleh kompresor dan disimpan pada reservoir air ( tabung udara) hingga mencapai tekanan kira-kira sekitar 6 - 9 bar. Kenapa harus 6 - 9 bar?? Karena bila tekanan hanya dibawah 6 bar akan menurunkan daya mekanik dari cylinder kerja pneumatik dan sedangkan bila bertekanan diatas 9 bar akan berbahaya pada sistem perpipaan atau kompresor. Baca berapa standar tekanan maksimal yang terdapat pada nameplate reservoir air dari kompresor. Selanjutnya udara bertekanan itu disalurkan ke sirkuit dari pneumatik dengan pertama kali harus melewati air dryer (pengering udara) untuk menghilangkan kandungan air pada udara. Dan dilanjutkan menuju ke katup udara (shut up valve), regulator, selenoid valve dan menuju ke cylinder kerja. gerakan air cylinder ini tergantung dari selenoid. Bila selenoid valve menyalurkan udara bertekanan menuju ke inlet dari air cylinder maka piston akan bergerak maju sedangkan bila selenoid valve menyalurkan udara bertekanan menuju ke outlet dari air cylinder maka piston akan bergerak mundur. Jadi dari selenoid valve inilah penggunaan aplikasi pneumatik bisa juga di kombinasikan dengan elektrik, seperti PLC ataupun rangkaian kontrol listrik lainnya. Sehingga mempermudah dalam pengaplikasiannya.
Macam Macam Pneumatik :
- Piston Motor Pneumatik
- Sliding Vane Motor
- Gear Motor
- Turbines (High Flow)